5 Jenis Bebek Petelur dengan Potensi Paling Besar Untuk Budidaya – Ada berbagai jenis bebek petelur yang bisa menghasilkan telur bebek dengan kualitas yang baik. Namun, perlu diakui bahwa tidak semua jenis dari bebek petelur ini memiliki potensi yang sama besarnya untuk dibudidayakan.
Bagi para calon pengusaha yang tertarik dengan usaha budidaya bebek petelur. Harus pandai-pandai memilih jenis bebek yang paling berpotensi untuk budidaya. Karena jenis bebek yang dipilih bisa memaksimalkan hasil budidaya.
Berikut adalah beberapa jenis dari bebek petelur yang bisa menjadi pilihan bagus. Jenis-jenis ini merupakan yang paling ideal untuk budidaya.
1. Bebek Alabio dari Kalimantan Selatan
Jenis pertama yang direkomendasikan adalah bebek Alabio yang berasal dari Kalimantan Selatan. Bebek ini disebut juga sebagai bebek plasma nutfah yang merupakan sebutan untuk bebek petelur yang unggul.
Bebek ini memiliki bobot dan tinggi yang cukup besar sekitar 1,6 sampai dengan 1,8 kg per ekor. Produktivitas bebek ini sangat tinggi, bebek jenis ini bisa menghasilkan telur sekitar 220 sampai dengan 250 butir telur dalam satu tahun masa budidaya.
Budidaya bebek alabio juga akan sangat menguntungkan karena selain dibudidayakan sebagai bebek petelur. Bebek alabio juga bisa dibudidayakan sebagai bebek pedaging, karena berat dan besarnya yang cukup besar dibandingkan jenis bebek lain.
Karena berasal dari pulau yang jauh, mungkin para pengusaha di luar Kalimantan akan sulit mendapatkan bebek jenis ini. Karena memang penyebarannya terbatas di Pulau Kalimantan.
2. Bebek Mojosari dari Jawa Timur
Bebek Mojosari adalah jenis bebek petelur yang banyak dipilih oleh para budidaya bebek petelur. Karena produktivitas jenis bebek ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Bebek yang berasal dari Jawa Timur ini bisa menghasilkan telur 200 sampai dengan 220 telur per ekor.
Telur yang dihasilkan juga cukup besar ukurannya, sekitar 65 sampai dengan 70 gram per butirnya. Telur hasil bebek mojosari ini sangat ideal untuk diolah lagi menjadi telur asin karena ukurannya yang besar ini.
Bebek ini bertelur dengan siklus 11 bulan dalam setahun. Bebek ini juga sudah bertelur sejak umur 6 bulan, tidak heran, banyak orang yang memilih jenis bebek ini. Karena bebek jenis ini sangat aktif bertelur.
Jenis bebek ini merupakan pilihan yang tepat, bagi para budidaya telur bebek pemula. Karena sangat mudah dirawat dan menghasilkan banyak telur. Jadi, sangat ideal untuk para pemula yang baru memulai usaha ini.
3. Bebek Rambon dari Cirebon
Bebek Rambon merupakan jenis bebek petelur lokal yang berasal dari Kota Cirebon. Karena itu, jenis bebek ini selain dikenal sebagai bebek rambon, dikenal juga dengan nama bebek Cirebon.
Walaupun begitu, jenis bebek petelur ini juga tersebar di kota lain. Mulai dari Cirebon, Majalengka, Banten, sampai dengan Subang. Telur yang dihasilkan oleh jenis bebek ini sangat khas bentuknya.
Telurnya berwarna agak oranye dan ukuran dari bebek itu sendiri cukup besar. Sekitar 1,2 sampai dengan 1,4 kg per ekor. Karena ukurannya yang cukup besar ini, para pengusaha budidaya telur bisa memanfaatkannya sebagai bebek pedaging juga.
4. Bebek Khaki Champbell Hasil dari Persilangan
Bebek Khaki Champbell merupakan jenis bebek petelur hasil persilangan. Persilangan yang dilakukan antara bebek Rouan yang berasal dari Prancis dan bebek lokal yang berasal dari Jawa.
Bebek Rouan di Prancis dikenal dengan produktivitasnya yang sangat tinggi. Bahkan, bisa menghasilkan 350 butir per ekor untuk per tahun. Setelah disilangkan dengan bebek Jawa, produktivitasnya menjadi 280 butir per ekor untuk per tahun.
Postur yang besar membuat bebek ini memiliki daging yang tebal. Bebek jenis ini juga ideal dijadikan bebek petelur. Bahkan, bobot dari bebek jenis bisa mencapai 2 kg. Walaupun, begitu modal yang dibutuhkan untuk budidaya jenis bebek ini cukup besar.
5. Bebek Magelang dari Jawa Tengah
Sesuai dengan namanya, jenis bebek petelur ini berasal dari Provinsi Jawa Tengah. Lebih tepatnya, dari Kota Magelang. Bebek ini mudah dikenali dengan ciri khasnya berupa garis putih yang mengelilingi leher. Garis ini terlihat seperti kalung bundar pada leher.
Soal produktivitas, bebek jenis ini bisa menghasilkan 170 butir telur per ekor per tahunnya. Telur bebeknya juga berukuran cukup besar sampai dengan 70 gram per butirnya. Bentuk dan bobotnya sangat ideal digunakan sebagai bahan telur asin.
Pada usia 8 minggu, jika tidak cukup produktif. Bebek jenis ini bisa dibudidayakan sebagai bebek pedaging. Karena setiap ekornya bisa mencapai berat hingga 2 kg, sangat ideal untuk diambil dagingnya.
Itulah berbagai jenis bebek petelur yang bisa dipilih oleh para pengusaha budidaya bebek petelur. Untuk para pemula di bidang ini, jenis bebek yang dipilih sangat berlaku pada produksi telur nantinya. Jadi, para pengusaha harus bijak dalam memilihnya.