Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai urusan manusia semakin mudah dan cepat, salah satunya dalam bidang pertanian. Sebagai hasil dari kemajuan teknologi, muncul sistem pertanian baru dalam dunia pertanian yang semakin praktis dan mudah. Sistem tersebut adalah aquaponik, penemu sistem ini adalah suku Aztec, suku ini adalah suku suku besar yang ada di Maroko.
Teknik pertanian ini baru masuk di Indonesia di tahun 2000-an. Aquaponik ini menawarkan pertanian yang lebih praktis dan hemat tenaga. Lalu bagaimana sebenarnya sistem ini? Apa kelebihan-kelebihannya? Simak artikel ini sampai selesai.
Pengertian Aquaponik
Sistem aquaponik menurut beberapa sumber telah muncul sejak sekitar tahun 1971, kemudian baru berkembang dan meluas di tahun 1980. Dari segi bahasa sendiri, aquaponik ini merupakan bentuk gabungan dari dua kata, yaitu ‘akuakultur’ dan ‘hidroponik’.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa arti dari akuakultur adalah budidaya ikan. Sedangkan sistem hidroponik merupakan sistem pertanian yang memanfaatkan air sebagai komponen utamanya yang tidak menggunakan tanah sama sekali.
Jika kita melihat definisi dari masing-masing kata yang membentuk istilah aquaponik ini, maka seharusnya kita dapat menebak sistem pertanian modern ini. Aquaponik adalah perpaduan antara budidaya biota ikan dan tanaman dalam satu tempat tanpa melibatkan tanah.
Sementara itu, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat (BPTP NTB) menyatakan bahwa; “Aquaponik adalah salah satu sistem pertanian yang menyatukan antara budidaya ikan dan tanaman, khususnya sayuran tanpa menggunakan tanah”.
Dengan menggunakan sistem aquaponik, Anda dapat lebih melakukan budidaya ikan sekaligus penanaman tanaman tanpa membutuhkan lahan yang banyak. Satu tempat dua keuntungan adalah definisi yang tepat untuk menggambarkan sistem aquaponik ini.
Cara Membuat Aquaponik
Setelah kita mengetahui pengertian aquaponik, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara membuat aquaponik? Apa saja bahan-bahan yang perlu kita siapkan? Berikut jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
1. Siapkan Bahan dan Alatnya
Tentu langkah pertama sebelum membuat sesuatu adalah mempersiapkan bahan dan alatnya. Berikut ini bahan dan alat yang perlu Anda siapkan untuk membuat aquaponik:
- Pompa aquarium
- Pipa paralon yang ukurannya besar
- Pot tanaman atau bisa dengan botol bekas
- Sumbu kompor atau bisa menggunakan kain untuk resapan
- Biofilter atau gabus filter
2. Membuat Kolam Ikan
Sebagaimana tadi kita bahas, bahwa pertanian aquaponik adalah gabungan antara budidaya ikan serta budidaya tanaman. Sehingga kolam ikan ini merupakan komponen terpenting di antara komponen-komponen aquaponik lainnya.
Kolam ini yang akan menjadi tempat budidaya ikan sekaligus area tanam. Hal-hal yang harus Anda perhatikan dalam membuat kolam ikan ini adalah airnya tidak memiliki kandungan kimia yang berbahaya. Bentuk kolamnya juga sebagaimana idealnya kolam.
Selain itu, Anda juga harus memperhatikan pH airnya, pastikan terjaga dengan baik. Untuk permukaan tinggi dan luasnya sekitar 50 cm sampai 100 cm. Dan Anda harus membuat kolam ikan ini kuat, karena selain untuk kolam juga sebagai topangan tanaman nya.
3. Membuat Tempat Tanaman
Setelah kolam ikan nya jadi, maka tahap selanjutnya adalah membuat wadah tanaman. Tempat tanaman ini terbuat dari pipa paralon yang telah Anda persiapkan. Lubangilah pada sebagian sisi paralon dengan bentuk lingkaran sebesar pot atau botol bekas yang nanti Anda letakkan pada pipa ini.
Buatlah lubang yang banyak pada paralon tersebut secara sejajar lalu brikan lubang kecil di sisi paralon lain di bagian ujungnya. Lubang kecil ini berfungsi untuk mengalirnya air dari kolam. Setelah itu lubangi botol bekas atau pot tanaman untuk tempat sumbu yang menyerap air dari paralon.
Setelah pot tanaman siap maka pasangkan sumbu di bagian bawah pot yang menembus ke dalam pot melalui lubang yang telah Anda buat. Letakkanlah pot-pot tanaman tersebut pada lubang-lubang paralon yang telah Anda buat sebelumnya.
Lalu biofilter atau gabus filter yang telah Anda siapkan tadi berfungsi sebagai media tanamnya. Jika Anda tidak memiliki biofilter tersebut Anda bisa menggunakan rockwool atau spons. Yang mana rockwool atau spons lebih mudah Anda temukan di toko perlengkapan pertanian terdekat.
4. Pasangkan Pompa Aquarium
Pompa akuarium ini memiliki peran yang sangat penting dalam sistem aquaponik, yaitu menghantarkan air dari kolam menuju ke pipa paralon. Untuk itu, letakkan selang pompa ke bagian lubang pipa paralon supaya airnya mengalir ke pipa paralon.
Di samping itu, pastikan air nya mengalir secara stabil sehingga tanamannya mendapat nutrisi yang cukup dan baik. Air ini nanti terus mengalir sampai di ujung paralon dan keluar melalui lubang di ujung pipa lalu kembali lagi ke kolam ikan.
5. Masukan Ikan ke Kolam
Tahap ini kami katakan sebagai tahap yang urgen, mengapa demikian? Karena nutrisi untuk tanamannya berasal dari kotoran ikannya. Sehingga jika tidak ada ikan di dalam kolam, maka tanamannya tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.
Selain itu, dengan adanya ikan di dalam kolam dapat menghasilkan amoniak yang cukup tinggi. Yang mana amoniak ini yang akan menjadi nitrogen bagi tanaman. Adapun yang merubah amoniak menjadi nitrogen adalah bakteri.
Adapun ikan-ikan yang dapat Anda masukkan ke dalam kolam mini adalah ikan mas, patin, nila, koi, lele, monopterus albus, anguillicaudatus, bahkan siput kolam sekalipun.
6. Masukkan Tanaman pada Pot
Setelah semua langkah sebelumnya telah Anda lakukan, maka langkah berikutnya adalah memasukkan tanaman pada pot-pot yang berada di atas paralon. Adapun tanaman yang dapat Anda budidayakan dengan teknik ini adalah Selada, Tomat, Cabai, Kacang Panjang, Bayam, Sawi, Kangkung. Masing-masing tanaman ini memiliki masa panen tersendiri.
Kelebihan Aquaponik
Setelah Anda membaca ulasan tentang cara membuat aquaponik, tak lengkap rasanya jika tidak mengetahui apa saja kelebihan dari sistem aquaponik ini. Berikut ini kelebihan-kelebihannya:
1. Dua Produk Sekali Produksi
keuntungan paling nyata yang Anda dapatkan ketika menggunakan teknik aquaponik adalah menghasilkan dua produk hanya dalam satu produksi. Jadi Anda memelihara ikan sekaligus menanam tanaman dalam satu tempat. Kelebihan ini tidak akan Anda dapatkan jika menggunakan sistem pertanian biasa.
2. Lebih Hemat Tempat
Ketika Anda menggunakan sistem pertanian biasa, maka Anda membutuhkan setidaknya dua tempat yang luas untuk tanaman sendiri dan kolam sendiri. Hal ini tidak berlaku bagi system aquaponik, karena sistem ini secara simpel menyatukan kolam ikan dan tanaman dalam satu tempat.
Oleh karena itu, sistem pertanian ini menjadi cara alternatif bagi Anda yang tidak memiliki lahan yang luas.
3. Hasil Lebih Organik
Tanaman yang menggunakan sistem aquaponik akan lebih organik atau alami dibanding dengan tanaman dari sistem pertanian biasa. Karena pada teknik aquaponik ini tidak menggunakan pestisida kimia sama sekali untuk menyuburkan tanamannya. Murni memanfaatkan nutrisi atau nitrogen dari kotoran ikan di kolam.
4. Lebih Praktis dan Tahan Lama
Praktis merupakan salah satu kata yang sering disuarakan ketika membahas tentang aquaponik. Hal ini tepat sekali karena Anda dapat memanennya dengan cepat dan mudah. Kemudian dapat memasukkan lagi tanaman yang baru.
Kolam dan instalasi tanaman ini cukup bertahan lama sehingga Anda tidak perlu repot membuatnya lagi setelah sekali panen. Bayangkan jika Anda menanam di tanah persawahan atau perkebunan, tentu Anda harus mengatur tanahnya lagi sebelum menanam ulang.
Jika Anda tertarik menggunakan sistem aquaponik, Anda dapat mengikuti langkah-langkah di atas. Hasilnya akan tetap tergantung dari ketepatan penerapan teknik dan cara perawatan tanaman. Gunakan sistem pertanian dengan baik supaya hasilnya lebih optimal.
Sumber:
https://haloedukasi.com/akuaponik
https://tirto.id/mengenal-apa-itu-sistem-aquaponik-dan-cara-menanamnya-gjyS