Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempromosikan produk minyak kelapa sawitnya ke seluruh Negara di dunia. Perkembangan teknologi memungkinkan dunia menikmati produk minyak kelapa sawit, bukan hanya sebagai makanan sehat, tetapi juga sebagai bahan baku banyak industri. Namun, terkadang, produk ini disalahgunakan dan disponsori oleh bisnis jelantah yang membuat dampak buruk bagi lingkungan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang dampak perusahaan jelantah dalam produksi minyak sawit dan strategi untuk menghindar dari bisnis jelantah.
1. Apa itu Minyak Kelapa Sawit?
Minyak kelapa sawit atau biasa disebut sebagai minyak sawit adalah jenis minyak yang diperoleh dari biji kelapa sawit. Minyak kelapa sawit merupakan minyak yang paling banyak digunakan di seluruh dunia dan diproduksi dalam jumlah yang besar di Indonesia dan Malaysia. Berikut adalah kegunaan umumnya:
- Bahan Bakar: Minyak sawit dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel dan bahan bakar mobil.
- Makanan: Minyak sawit dapat digunakan sebagai bahan pelumas dan pendaur ulang dari bahan makanan olahan. Minyak kelapa sawit memiliki sifat trans-fat rendah yang membuat bahan makanan lebih berkhasiat.
- Produk kosmetik: Minyak kelapa sawit sering digunakan dalam banyak produk kesehatan dan kecantikan seperti sabun, shampoo, masker, dan produk-produk yang merawat kulit.
Selain untuk kebutuhan yang disebut di atas, minyak sawit juga dikenal sebagai bahan baku untuk produksi biofuel. Minyak kelapa sawit digunakan untuk membuat bioplastics, baha campuran untuk produksi cairan kendaraan dan industri farmasi.
2. Efek Minyak Kelapa Sawit bagi Pertanian
Minyak kelapa sawit dikenal sebagai bahan pelumas yang banyak digunakan dalam berbagai industri. Selain itu, minyak ini juga berguna untuk pertanian, tunawisma, dan aplikasi lain. Mystifikasi yang ditimbulkan oleh minyak kelapa sawit adalah satu-satunya alasan yang mendorong beberapa antusiasme bagi pertanian. Berikut ini adalah dua :
- Dapat meningkatkan produktivitas tanaman: Minyak kelapa sawit dapat digunakan sebagai bahan top dressing pada tanaman. Ini dapat mempertebal daun tanaman dan meningkatkan produktivitas. Juga, hal ini dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh pertanian.
- Dapat digunakan untuk memperbaiki keadaan tanah: Minyak kelapa sawit juga dapat digunakan untuk meningkatkan struktur tanah. Ini akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanah untuk membantu proses penyerapan nutrisi dan air dengan benar. Hal ini akan membantu tanaman tumbuh dengan baik dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Selain itu, minyak kelapa sawit juga memiliki banyak manfaat untuk mengurangi kadar keracunan tanah, membantu mengurangi perpindahan air dan meningkatkan mineralisasi dalam tanah. Ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dari pertanian dan memberikan hasil yang optimal.
3. Bisnis Jelantah: Menggali Manfaat dari Limbah Minyak Kelapa Sawit
Kerugian dari Limbah Minyak Kelapa Sawit
Limbah minyak Kelapa Sawit (PKSM) dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan dan saluran air, karena limbah cair yang dihasilkan bila menetes di tanah dapat mengakibatkan pencemaran tanah dan air serta udara. Ikan yang tinggal di sekitar daerah yang terpapar PKSM juga dapat mengalami keracunan. Oleh karena itu, pembuangan sedapat mungkin harus dicegah sebelum limbah tersebut mengakibatkan kerugian lingkungan.
Mengembangkan Bisnis Jelantah
Ada potensi untuk memanfaatkan limbah minyak kelapa sawit dan membangun bisnis jelantah. Bisnis ini adalah usaha yang mengumpulkan berbagai jenis limbah minyak kelapa sawit di sekitar tempat pembuangan dan kemudian memeprosesnya menjadi produk berguna. Beberapa produk yang bisa dihasil kan adalah:
- Bensin
- Minyak goreng
- Kertas
- Kayu bakar
- Cat minyak
Usaha ini juga berpotensi dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan, karena limbah minyak kelapa sawit tidak lagi dibuang begitu saja, tetapi diproses menjadi produk yang berguna. Dengan usaha ini, para pedagang dapat mengeruk manfaat dari limbah minyak kelapa sawit.
4. Ke arah Berkelanjutan: Pengurangan Kebisingan dan Bau dari Bisnis Jelantah
Kebisingan dan bau dari industri jelantah dapat memberikan dampak yang merugikan bagi lingkungan. Oleh sebab itu, usaha-usaha harus dilakukan untuk mengurangi kebisingan dan bau ini. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat kebisingan dan bau:
- Menggunakan peralatan tambahan: Instalasi peralatan tambahan seperti jalur pelindung, penyerap suara, penangkap bau, dll. akan membantu dalam mengurangi tingkat kebisingan dan bau dari industri jelantah.
- Penggunaan bahan desain, instalasi dan struktur: Penggunaan bahan desain, instalasi dan struktur seperti jendela, pintu, konstruksi yang kuat, dll. akan membantu pengurangan tingkat kebisingan dan bau.
- Meningkatkan operasi pemeliharaan dan kalibrasi alat: Pemeliharaan dan kalibrasi yang tepat dari peralatan akan membantu dalam mengurangi tingkat kebisingan dan bau yang berasal dari industri jelantah.
Selain itu, instalasi teknologi berteknologi tinggi dapat membantu mengurangi tingkat kebisingan dan bau. Teknologi ini dapat membantu meningkatkan pengawasan mutlak untuk memastikan proses operasional berjalan dengan tingkat kebisingan dan bau yang rendah. Selain itu, petugas juga harus dilatih untuk menggunakan teknologi yang tepatnya secara efektif.
Penting untuk menyadari konsekuensi yang dapat ditimbulkan oleh bisnis jelantah minyak kelapa sawit, baik pada tingkat lokal maupun global. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan penegakan perlindungan yang tepat guna untuk menjamin pembangunan yang bijaksana bagi semua pihak yang terlibat.
1 thought on “Minyak Kelapa Sawit dan Bisnis Jelantah”