Panduan Isolasi Mandiri Bagi Remaja dan Anak-Anak Covid 19 yang Bisa Diikuti

Panduan Isolasi Mandiri Bagi Remaja dan Anak-Anak Covid 19 yang Bisa Diikuti – Bukan hanya untuk orang dewasa, Covid-19 merupakan virus yang juga berbahaya untuk anak-anak bahkan remaja. Sebagai alat untuk melindungi dan mengurangi penyebarannya, muncullah panduan isolasi mandiri bagi remaja dan anak-anak Covid 19 yang bisa diikuti.

Panduan ini dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan yang tentunya sudah disusun dengan sedemikian rupa. Penasaran seperti apa panduan yang bisa dijalankan anak-anak dan remaja ini? untuk mengetahuinya, simak ringkasan berikut:

Kapan Isolasi Mandiri untuk Anak dan Remaja Dilakukan?

Meski sudah ada panduannya, tidak sedikit orang yang bingung kapan isolasi mandiri pada anak atau remaja ini harus dilakukan. Pada panduan isolasi mandiri bagi remaja dan anak-anak Covid 19, informasi tentang hal ini sudah diuraikan.

Jadi, ada beberapa waktu yang bisa dijadikan acuan kapan anak dan remaja harus segera melakukan isolasi mandiri. Setidaknya ada empat waktu utama yang bisa langsung dijadikan patokan untuk isolasi mandiri. Berikut penjelasannya:

  • Anak dan remaja yang masuk kategori kontak erat. Jika berkontak langsung dengan orang berkasus Covid-19 dalam jarak 1 meter sampai yang bersentuhan maka masuk kategori ini.
  • Saat anak dinyatakan terkena Covid-19 namun tidak memiliki struktur gejala.
  • Anak yang positif Covid-19 dengan tambahan gejala ringan. Jenis gejala ringan ini seperti batuk, demam, ageusia, anosmia, hingga ruam-ruam.
  • Saat anak positif Covid-19 yang tidak memiliki jenis penyakit penyerta. Penyakit penyerta ini seperti jantung kanker, obesitas, kelainan bawaan, kencing manis, dan yang lainnya.

Saat anak dan remaja mengalami kondisi-kondisi tersebut, maka proses isolasi mandiri harus segera dijalankan. Tentunya isolasi mandiri ini harus tetap menyesuaikan dengan panduan dan arahan yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Proses Isolasi Mandiri Sampai Pemantauan

Seperti yang sudah disebutkan di atas, proses isolasi mandiri ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Panduan isolasi mandiri bagi remaja dan anak-anak Covid 19 harus dijadikan acuan utama dalam proses pelaksanaannya.

Namun karena tidak semua orang tahu bagaimana cara isolasi mandirinya, maka pada penjabaran ini akan diuraikan caranya satu per satu. Tambahan penjelasan juga akan diberikan agar tidak bingung. Untuk mengetahuinya, simak detail berikut:

1. Langsung Isolasi Mandiri

Jika anak dan remaja terdekat mengalami empat kondisi yang sudah diuraikan di atas, maka segera lakukan isolasi mandiri di rumah. Proses ini harus segera dilakukan tanpa harus menunggu arahan petugas setempat.

Pastikan ada beberapa aspek yang sudah siap untuk melakukan proses isolasi mandiri ini. Mulai dari ruangan isolasi mandiri, alat kesehatan, obat-obatan, serta pengasuh. Semua aspek ini harus disediakan dengan lengkap.

Ruangan yang dipakai untuk solasi mandiri juga harus memenuhi kriteria mulai dari kebersihannya sampai ventilasinya. Sedangkan untuk pengasuh ini sangat disarankan untuk fokus pada anggota keluarga yang masih sehat dan tidak boleh berganti orang.

2. Lapor ke Puskesmas

Setelah melakukan proses isolasi mandiri di rumah, pastikan anggota keluarga yang lain segera melakukan pelaporan kepada pihak Puskesmas setempat. Jadi saat ada anak yang isolasi mandiri, jangan hanya diam saja karena takut diperiksa atau dikucilkan.

Justru jika diam saja, maka akan lebih berbahaya. Hal ini dikarenakan pihak tenaga medis tidak mengetahui kondisinya dan tidak bisa melakukan pemantauan. Sedangkan jika melakukan pelaporan, maka proses penjagaannya akan lebih baik.

Oleh karenanya, segera lakukan proses pelaporan sampai selesai dan ikuti arahan yang diberikan Puskesmas. Jangan sampai tidak menjalankan proses ini agar kesehatan anak yang isolasi mandiri tidak disepelekan.

3. Lakukan Pemeriksaan

Jika masih belum diketahui dengan jelas apakah anak positif atau tidak, maka pihak Puskesmas akan mengarahkan untuk segera melakukan pemeriksaan. Ada dua opsi cara yang bisa dijalankan untuk proses yang satu ini.

Pertama, orang tua bisa membawa anak ke laboratorium atau fasilitas pengecekan untuk segera di tes swab antigen atau PCR. Atau jika tidak ingin berkontak dengan lebih banyak orang, maka datangkan tenaga medis.

Lalu bagaimana jika anak sudah dinyatakan positif? Jika demikian, maka proses swab masih perlu untuk dilakukan. Hal ini berkaitan dengan proses pelaporan yang juga dijadikan acuan untuk mengetahui perkembangan kesehatannya.

4. Lakukan Pelaporan Secara Berkala

Terakhir, pastikan untuk melakukan proses pelaporan secara berkala. Setelah melakukan pengecekan dengan swab, maka laporkan hasilnya ke pihak Puskesmas secara mendetail. Kemudian, lakukan juga pengecekan secara berkala sesuai dengan aturannya.

Proses ini harus tetap dijalankan sampai anak benar-benar dinyatakan negatif dan boleh keluar. Pelaporan ini penting agar Puskesmas tahu proses apa yang harus dilakukan untuk pemantauannya. Oleh karenanya, jangan sepelekan proses ini.

Itulah rincian panduan isolasi mandiri bagi remaja dan anak-anak Covid 19 yang bisa diikuti. Ketentuan panduan di atas sudah sangat jelas dan bisa dijadikan acuan agar virus ini tidak menjangkit lebih banyak orang termasuk anak-anak.

2 thoughts on “Panduan Isolasi Mandiri Bagi Remaja dan Anak-Anak Covid 19 yang Bisa Diikuti”

Leave a Comment