Panduan Isolasi Mandiri Bagi Ibu Hamil, Bersalin, dan Nifas, Wajib Tahu! – Panduan isolasi mandiri bagi ibu hamil, bersalin, dan nifas perlu dipahami baik oleh tenaga kesehatan maupun keluarga ibu hamil sendiri. Seperti yang diketahui, virus covid-19 bisa menyerang banyak orang termasuk para ibu.
Jika menyerang para ibu yang sedang hamil, bersalin, dan nifas. Maka, resiko virus ini tidak hanya pada ibunya saja. Namun juga bisa berakibat pada janin dan bayinya, karena itu panduan isolasi mandiri harus diterapkan dengan baik.
Tentu saja, isolasi mandiri bagi ibu hamil, bersalin, maupun nifas memiliki ketentuan yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai ketentuan dan panduan isolasi mandiri khusus pasien ibu hamil, bersalin, dan nifas.
Panduan Isolasi Mandiri Bagi Ibu Hamil
Panduan pertama dilakukan bagi ibu hamil, pemeriksaan kesehatan dan pemantauan bisa dilakukan secara biasa. Namun, dengan ketentuan yang disesuaikan dengan kondisi pandemi. Berikut adalah panduannya:
- Buat janji dengan dokter terlebih dahulu untuk pemeriksaan kandungan. Jadi, tidak perlu menunggu lama.
- Mengisi stiker P4K dengan tenaga kesehatan melalui alat komunikasi.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan mandiri sesuai dengan panduan yang tertulis pada buku KIA. Jika tidak ada tanda-tanda bahaya, pemeriksaan yang bersifat opsional bisa ditunda terlebih dahulu.
- Lakukan pemeriksaan gerak janin pada usia 20 minggu sampai dengan 28 minggu. Hitung gerakan janin, minimal adanya 10 gerakan setiap 2 jam.
- Senantiasa mengonsumsi makanan yang seimbang gizinya dan menjaga kesehatan fisik dengan melakukan senam, yoga, atau berbagai olahraga ringan lain khusus ibu hamil.
- Meminum tablet tambah darah yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
- Menunda untuk mengikuti kelas ibu hamil secara langsung karena kondisi pandemi. Sebagai gantinya, kelas ibu hamil bisa diikuti secara online saja.
Dengan mengikuti panduan di atas, maka dijamin ibu hamil tetap bisa menjaga kesehatannya selama masa kehamilan. Dengan menjaga kesehatan selama masa kehamilan, keberhasilan dalam melahirkan pun semakin tinggi.
Panduan Isolasi Mandiri Bagi Ibu yang Bersalin
Panduan isolasi mandiri bagi ibu hamil, bersalin, dan nifas selanjutnya adalah untuk ibu yang akan melalui proses bersalin. Proses isolasi mandiri bagi ibu bersalin bisa dibilang jauh lebih sulit. Karena memiliki resiko yang sangat besar dalam prosesnya.
Karena itu, dibutuhkan perencanaan yang matang dalam melakukannya. Berikut adalah panduannya agar isolasi mandiri bisa dijalankan dengan tepat dan tetap menjaga kesehatan ibu dan bayi:
- Merencanakan rujukan ke fasilitas kesehatan secara rinci untuk menghamil resiko proses persalinan.
- Mengusahakan agar ibu tetap bersalin di fasilitas kesehatan.
- Mengawasi tanda-tanda persalinan dengan seksama baik dari ibu dan anggota keluarga lainnya.
- Proses persalinan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh PP POGI.
- Melakukan pelayanan KB setelah melahirkan sesuai dengan prosedur.
Dengan mengikuti panduan di atas, keamanan dan kesehatan ibu yang melalui proses bersalin akan lebih dijamin lagi. Tentu saja, aman juga bagi anggota keluarga yang mendampingi dan tenaga kesehatan
Panduan Isolasi Mandiri Bagi Ibu Nifas
Panduan isolasi mandiri bagi ibu hamil, bersalin, dan nifas berikutnya yang akan dibahas adalah pada masa nifas. Masa nifas bukanlah masa yang bisa dianggap remeh, kesehatan ibu harus dijaga dengan benar pada masa ini.
Karena ada berbagai resiko yang bisa mengintai pada masa nifas ibu hamil. Apalagi, pada kondisi pandemi akan sulit untuk mendapatkan respon yang cepat. Karena itu, berikut adalah panduan untuk melakukan isolasi mandiri pada masa nifas:
- Ibu dan anggota keluarga harus memahami dan mengenali tanda bahaya dan resiko yang terjadi pada nifas.
- Merencanakan akses cepat pada fasilitas kesehatan jika ada tanda bahaya yang muncul.
- Menetapkan jadwal kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan selama masa nifas.
- Jika tidak ada tanda darurat atau bahaya tertentu, kunjungan dan konsultasi bisa dilakukan secara online untuk menghindari kontak langsung.
- Pelayanan KB bisa dilakukan dengan membuat janji temu dengan tenaga kesehatan. Dengan begitu, bisa meminimalisir waktu tunggu.
- Ibu dan bayi akan pulang dari fasilitas kesehatan setelah 24 jam masa perawatan dan observasi.
- Ibu akan diberikan penyuluhan mengenai perawatan bayi termasuk mengenai bahaya dan resiko yang bisa terjadi pada masa nifas.
- Pengawasan aktif dari ibu hamil maupun anggota keluarga terhadap resiko dan bahaya pada masa nifas. Baik pada ibu hamil maupun pada bayi yang baru dilahirkan.
Jika panduan di atas dilakukan dengan benar, maka bisa menjamin kesehatan ibu dan bayinya selama masa nifas. Pandemi COVID-19 juga tidak membatasi pelayanan kesehatan pada masa nifas.
Itulah panduan isolasi mandiri bagi ibu hamil, bersalin, dan nifas. Pada waktu yang normal sekalipun, kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas adalah hal penting. Perlu pengawasan ekstra pada masa pandemi seperti saat ini.